Thursday 15 October 2015

Menjadi Generasi Yang Tangguh



Menjadi generasi yang tangguh
               Persiapkan potensi diri dengan rasa percaya diri. Keyakinan yang kuat bahwa saya bisa melakukan dan harus sukses. Potensi diri adalah energy yang harus diolah menjadi getaran dan gerak fisik mencapai prodiktifitas kerja.
*  Sesungguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang memiliki kesadaran bahwa dirinya adalah besar.
Betul, kita adalah nenek moyang bagi cucu – cucu kita. Nenek moyang yang baik adalah yang merasa khawatir akan kehadirannya generasi muda yang lemah di kemudian hari.
Penyakit – penyakit mental manusia sebagai bidang kehancuran dan keterbelakangan di kancah global.
*  Pertama, kelemahan mental seperti: malu, penakut, ketergantungan, tidak tahan uji,kurang gairah, tampak jelas didalam perilaku anak – anak bangsa.
*  Kedua, kehilangan semangat hidup seperti : rasa kurang percaya diri, tidak punay idealisme (cita – cita), kurang mencintai diri dan secara umum berkualitas sedang- sedang saja.
*  Ketiga, kurang mempertajam intelektualitasnya yang ditandai dengan : miskin informasi, tidak suka dekat dengan orang – orang pintar, malas berfikir dan kurang mengasah kreatifitas.
*  Keempat, ditinjau dari sisi sosial, kurang pandai bergaul, kurang peka lingkungan, ingin selalu dilayani dan menyepelekan hal – hal kecil.
*  Kelima, secara fisik kebanyakan tidak kerhatian dengan kualitas makan, olahraga, tidak merawat penampilan diri dan tidak ada kepedulian akan keberhasilan.
Nasihat ibu Hee Ah Lee  yang berusaha mengembalikan rasa percaya dirinya. (Hee Ah Lee, mengindap lobster law syndrom) ibunya berkata, “kalau kamu tidak melakukan sesuatu, tidak ada orang yang memandang kamu. Jadinya kamupun tidak akan memiliki kepercayaan diri. Tenang saja, tuhan akan membantu dan berada disamping kamu. Karena kekurangan jari, kamu mungkin tidak seperti orang kebanyakan, tuhan pun pasti akan memberikan kelebihan.”
               Kekuatan kasih sayang ibu telah merubah “kekurangan” menjadi “kekuatan”
               Sabda nabi yang mengatakan bahwa “malu adalah bagian dari iman”, bukan diarahkan pada sifat pemalu. Malu yang dimaksud bagi yang enggan melakukan kebaikan. Lebih mulia manusia salah dalam berpendapat dari pada tidak pernah berpendapat sama sekali.
               Seharusnya, jika orang lain sukses, kenapa saya tidak! Malu, sebagaimana firman Allah dalam Qs. Al – Hijr : 88
               “jangan sekali – kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah kami berikan kepada beberapa golongan diantara merekan (orang – orang kafir itu) dan janganlah kamu bersedih hati terhadap orang – orang yang beriman (Qs. Al – Hijr : 88)
               Allah melarang kita hanya memandang kesuksesan orang lain. Biasanya orang akan merasa iri melihat orang lain sukses semestinya kitalah yang harus sukses, apalagi Allah telah menyerahkan. Kekayaan bumi kepada hambanya yang shalih.
538 : semua kitab yang diturunkan Allah kepada nabi – nabi – Nya. Sebagian musafir menyatakan bahwa “zabur”  ialah kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud a.s. sedangkan Az- Zikr ialah kitab taurot.
               Mengapa kita harus menguasai dunia? Karena orang kafir mengukur keseksesan seseorang dari kekayaan.
Sekian dari apa yang dapat saya sampaikan. Selamat bertemu dilain waktu yaa,...  salam sukses...!!